Ada banyak teknik yang bisa digunakan untuk menghasilkan sebuah sulaman indah. Bila dihitung mungkin ada lebih dari 80 teknik sulaman dan setiap teknik itu bisa memberikan efek berbeda yang pastinya bisa bikin jatuh hati. Tapi sebelum mulai menyulam kita wajib tahu dulu nih, 10 tusuk dasar yang sudah La Suji rangkum. Selain untuk menyulam, tusuk dasar juga sering digunakan untuk mempermudah pembuatan busana, menyelesaikan dan menghias busana serta memperbaiki kerusakan kecil yang tak bisa mesin jahit lakukan.
Tusuk dasar yang paling sederhana dan paling cepat dikerjakan. Cukup dengan menusukkan benang dari bawah ke atas, ke bawah lalu ke atas lagi dan seterusnya seperti itu. Tusuk ini dipakai untuk membuat jahitan sementara pada kain sebelum di jahit mesin. Biasanya di kerjakan dari sebelah kanan ke kiri.
2. Tusuk Tikam Jejak
Tusuk ini di kerjakan secara teratur dan jaraknya kecil-kecil. Jika di lihat dari atas, menyerupai jahitan mesin dan jika dilihat dari bawah maka akan terlihat seperti jahitan yang dibuat rangkap. Karena jahitannya yang kuat, tusuk tikam jejak ini bisa digunakan untuk menggantikan jahitan mesin.
3. Tusuk Flanel
Biasanya dipakai untuk mengelim (ngesom) pinggiran busana yang diobras. Bentuknya seperti zig-zag tapi bersilangan di atas dan bawahnya.
4. Tusuk Feston
Tusuk ini disebut juga Tusuk Selimut, karena terkadang ada pada selimut bayi. Gunanya untuk menyelesaikan pinggiran tiras, dengan kata lain bisa menggantikan mesin obras. Selain itu juga bisa di gunakan untuk menghias tepi kain. Tusuk ini juga biasa di gunakan dalam mengerjakan kerajinan tangan dari kain flanel.
5. Tusuk Ranting
Tusuk ranting memberi efek satu arah yang seolah-olah tumbuh. Ada berbagai variasi dari tusuk ranting, seperti tusuk ranting tulang daun, tusuk ranting rantai, tusuk ranting tertutup dan masih banyak lagi. Di Inggris tusuk ini muncul pada abad ke-19 dan digunakan untuk menghias baju tidur.
6. Tusuk Batang
Mirip seperti tali tambang, ada juga yang menyebutnya dengan tusuk tangkai. Ditusuk dengan tusukan mundur dari kiri ke kanan. Ketika membuat tusuk ini, pastikan letak benang tetap (dibawah atau di atas jarum) dari awal hingga akhir *step 3 - seterusnya. Untuk mengetahui rapi atau tidaknya tusuk batang maka kamu bisa melihat bagian bawah atau bagian buruknya. Pada tusuk batang yang baik, akan terlihat tusuk tikam jejak yang rapi pada bagian bawahnya.
7. Tusuk Rantai
Sambung menyambung seperti rantai, itulah tusuk rantai. Pengerjaannya harus agak longgar, terlebih jika dikerjakan sebagai garis lengkung. Umumnya tusuk ini berperan sebagai pengisi sulaman yang akanditutup dengan tusuk balut
8. Tusuk Silang
Tusuk silang atau nama lainnya kruisteek, di kerjakan silang-menyilang menurut dua arah yang serong. Jahitannya seperti tanda silang yang saling menyambung teratur dan bisa diberi jarak sesuai keinginan. Disarankan untuk mengerjakannya pada kain yang benang tenunannya bisa dihitung seperti bahan strimin.
9. Tusuk Pipih
Ditusuk lurus dari atas ke bawah atau sebaliknya dengan memberi kesan sedikit miring. Tusuk pipih juga disebut tusuk satin karena permukaannya lembut seperti satin.
10. Tusuk Holben
Tusuk holben dikerjakan pada kain yang mudah dihitung benang pakannya maupun benang lungsinnya. Setiap baris tusuk hoben harus dikerjakan dua kali atau bolak balik. Itu sebabnya tusuk ini juga disebut dengan tusuk jelujur ganda atau sulam asisi. Kamu juga bisa mengkreasikan tusuk ini dengan bentuk-bentuk lainnya.
Nah, sekarang sudah terbayang belum sulaman seperti apa yang mau kamu buat?. Jika belum kamu bisa melihat-lihat referensi di internet, buku, majalah atau koleksi baju kamu.
3. Tusuk Flanel
Biasanya dipakai untuk mengelim (ngesom) pinggiran busana yang diobras. Bentuknya seperti zig-zag tapi bersilangan di atas dan bawahnya.
4. Tusuk Feston
Tusuk ini disebut juga Tusuk Selimut, karena terkadang ada pada selimut bayi. Gunanya untuk menyelesaikan pinggiran tiras, dengan kata lain bisa menggantikan mesin obras. Selain itu juga bisa di gunakan untuk menghias tepi kain. Tusuk ini juga biasa di gunakan dalam mengerjakan kerajinan tangan dari kain flanel.
5. Tusuk Ranting
Tusuk ranting memberi efek satu arah yang seolah-olah tumbuh. Ada berbagai variasi dari tusuk ranting, seperti tusuk ranting tulang daun, tusuk ranting rantai, tusuk ranting tertutup dan masih banyak lagi. Di Inggris tusuk ini muncul pada abad ke-19 dan digunakan untuk menghias baju tidur.
6. Tusuk Batang
Mirip seperti tali tambang, ada juga yang menyebutnya dengan tusuk tangkai. Ditusuk dengan tusukan mundur dari kiri ke kanan. Ketika membuat tusuk ini, pastikan letak benang tetap (dibawah atau di atas jarum) dari awal hingga akhir *step 3 - seterusnya. Untuk mengetahui rapi atau tidaknya tusuk batang maka kamu bisa melihat bagian bawah atau bagian buruknya. Pada tusuk batang yang baik, akan terlihat tusuk tikam jejak yang rapi pada bagian bawahnya.
7. Tusuk Rantai
Sambung menyambung seperti rantai, itulah tusuk rantai. Pengerjaannya harus agak longgar, terlebih jika dikerjakan sebagai garis lengkung. Umumnya tusuk ini berperan sebagai pengisi sulaman yang akanditutup dengan tusuk balut
8. Tusuk Silang
Tusuk silang atau nama lainnya kruisteek, di kerjakan silang-menyilang menurut dua arah yang serong. Jahitannya seperti tanda silang yang saling menyambung teratur dan bisa diberi jarak sesuai keinginan. Disarankan untuk mengerjakannya pada kain yang benang tenunannya bisa dihitung seperti bahan strimin.
9. Tusuk Pipih
Ditusuk lurus dari atas ke bawah atau sebaliknya dengan memberi kesan sedikit miring. Tusuk pipih juga disebut tusuk satin karena permukaannya lembut seperti satin.
10. Tusuk Holben
Tusuk holben dikerjakan pada kain yang mudah dihitung benang pakannya maupun benang lungsinnya. Setiap baris tusuk hoben harus dikerjakan dua kali atau bolak balik. Itu sebabnya tusuk ini juga disebut dengan tusuk jelujur ganda atau sulam asisi. Kamu juga bisa mengkreasikan tusuk ini dengan bentuk-bentuk lainnya.
Nah, sekarang sudah terbayang belum sulaman seperti apa yang mau kamu buat?. Jika belum kamu bisa melihat-lihat referensi di internet, buku, majalah atau koleksi baju kamu.
Catatan : jangan lupa untuk mematikan benang setiap awal dan akhir barisan tusuk yang dibuat dengan membuat tusuk balik atau membuat simpul kecil agar benang tidak mudah terlepas.
0 komentar:
Posting Komentar